3 Hal Kehidupan



Ada 3 Hal dalam hidup yang tidak Akan kembali :
1. Waktu
2. Kata-kata
3. Kesempatan.
Ada 3 Hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang :
1. Kemarahan
2. Keangkuhan
3. Dendam.


Ada 3 Hal yang tidak boleh hilang :
1. Harapan
2. Keikhlasan
3. Kejujuran.


Ada 3 Hal yang paling berharga :
1. Kasih Sayang
2. Cinta
3. Kebaikan.

Ada 3 Hal dalam hidup yang tidak pernah pasti :
1. Kekayaan
2. Kejayaan
3. Mimpi.


Ada 3 Hal yang membentuk watak seseorang :
1. Komitmen
2. Ketulusan
3. Kerja keras.

Ada 3 Hal yang membuat kita sukses :
1. Tekad
2. Kemahuan
3. Fokus.

Ada 3 Hal yang tidak pernah kita tahu :
1. Rezeki
2. Umur
3. Jodoh.


TAPI, ada 3 Hal dalam hidup yang PASTI, Yaitu :
1. Tua
2. Sakit
3. Kematian

Makalah Metodologi Penelitian


BAB I

PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang

Penelitian merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mesti dilakukan oleh para civitas akademika terutama dosen dan mahasiswa. Dosen sangat berkepentingan dengan penelitian karena penelitian selain menjadi bagian dari tugasnya juga menjadi salah satu persaratan dalam kenaikan jabatan. Sekaligus dengan aktifitas penelitian dosen menunjukkan kemempuan profesionalnya. Demikian halnya dengan mahasiwa, mereka tidak akan pernah mendapatkan gelar sarjana, magister maupun doktor jika tidak pernah menyelesaiakan penelitiannya sebagai tugas akhir.
Sedemikian penting kemampuan meneliti bagi dosen dan mahasiswa. Mereka yang paham dan sering melakukan penelitian maka hampir pasti akan cepat mencapai jabatan tertinggi bagi dosen dan akan paling cepat lulus bagi mahasiswa. Akan tetapi seringkali penelitian justru dianggap sebagai sesuatu yang menghantui sehingga berakibat pada lamanya studi mahasiswa atau tertundanya kenaikan jabatan bagi dosen. Kekurang pahaman terhadap konsep-konsep dasar penelitian sering menjadi sumber masalah ketika peneliti akan memulai menyusun proposal dan melaksanakan penelitian.

1.2        Rumusan Masalah

a)      Apa saja yang menjadi kriteria metode ilmiah dalam penelitian?
b)      Apa yang menjadi paradigma penelitian?
c)      Apa saja langkah-langkah dalam penelitian?


 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1        Pengertian Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan.[1]
Metodologi penelitian merupakan sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. 
Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia  yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistimatik, yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan intelektual ini menghasilkan suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan hukum, serta membuka peluang bagi penerapan praktis dari pengetahuan tersebut. Istilah ini juga digunakan untuk menjelaskan suatu koleksi informasi menyeluruh mengenai suatu subyek tertentu, dan biasanya dihubungkan dengan hasil dari suatu ilmu atau metode ilmiah.
Penelitian sendiri berasal dari kata bahasa inggrisyang terdiri dari dua kata re yang berarti lagi atau kembali dan search yang berarti mencari atau menguji secara cermat dan hati-hati untuk mencoba atau membuktikan. Secara bersama-sama dua kata tersebut (research) berarti studi atau penyelidikan yang dilakukan secara hati-hati, sistematis, sabar dalam satu bidang pengetahuan, yang dilakukan untuk menemukan fakta atau prinsip.[2]

Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Berikut penjelasannya :
1.   Penemuan. Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui.
2.   Pembuktian. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
3. Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.

Kegunaan penelitian dapat dipergunakan untuk memahami masalah, memecahkan masalah dan mengantisipasi masalah. Berikut penjelasannya :
1.  Memahami masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya diketahui.
2.   Memecahkan masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk meminimalkan atau menghilangkan masalah.
3.    Mengantisipasi masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi.

2.2        Pengertian Metode Penelitian Menurut Para Ahli

Rothwell dan Kazanas
Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi. 

Rosdy Ruslan
Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.

Drs. Agus M. Hardjana
Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.

Hebert Bisno
Metode adalah teknik-teknik yg digeneralisasikan dgn baik agar dapat diterima atau digunakan secara sama dalam satu disiplin, praktek, atau bidang disiplin dan praktek.

Sutrisno Hadi
Research (Penelitian) sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.[3]

Arief Furchan
Hakekat penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah dengan tujuan untuk menemukan jawaban tentang persoalan yang berarti, melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah.[4]

Muhiddin Sirat
Metode penelitian adalah suatu cara memilih masalah dan penentuan judul penelitian.

Sugiyono
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

2.3        Kriteria Metode Ilmiah

Penelitian dianggap sebagai kegiatan ilmiah lantaran memakai metode keilmuan, yaitu merupakan gabungan antara pendekatan rasional dan pendekatan empiris, pendekatan rasional mengedepankan kerangka pemikiran yang koheren serta logis, sementara pendekatan empiris merupakan kerangka pengujian didalam memastikan suatu kebenaran. (Menurut Ahmad Syafi’i mufid),  Metode ilmiah ialah suatu usaha untuk mencari jawaban mengenai fakta-fakta dengan menggunakan kesangsian yang sistematis, supaya suatu metode yang dipakai dalam hal  penelitian disebut  sebagai metode ilmiah, maka metode tersebut harus memiliki  kriteria sebagai berikut ini: 

2.3.1        Berdasarkan Fakta
Keterangan-keterangan ataupun  penjelasan-penjelasan  yang ingin diperoleh dalam hal  penelitian, baik yang akan dikumpulkan  lalu kemudian    dianalisa haruslah berdasarkan   fakta-fakta serta  data  yang  nyata. Janganlah penemuan dan pembuktian itu didasar-kan pada daya khayal dan   kira-kira ataupun  legenda-legenda maupun  kegiatan  yang sejenis itu.

2.3.2        Bebas dari Prasangka
Metode ilmiah harus memiliki  sifat bebas dari  prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan yang subjektif. Mennggunakan  suatu fakta harus dengan alasan dan bukti yang lengkap serta dengan pembuktian yang objektif.

2.1.1        Menggunakan Prinsip Analisa

Dalam memahami serta memberikan  arti terhadap fenomena yang  sangat kompleks, haruslah  menggunakan  prinsip analisa. Seluruh  masalah harus dicari sebab-musababnya  serta cara pemecahannya dengan memakai  analisa yang masuk akal , Fakta yang mendukung jangan  dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibikin  deskripsinya saja. Akan Tetapi seluruh kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.

2.1.2        Menggunakan Hipotesa

Dalam metode ilmiah, peneliti itu  harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk memecahkan suatu  persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang  hendak  dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran secara  tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran  sang peneliti.

2.1.3        Menggunakan Ukuran Obyektif

Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang memang  objektif. Ukuran tidak boleh didapat hanya berdasarkan  merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibikin secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang sadar.

2.1.4        Menggunakan Teknik Kuantifikasi

Dalam memperlakukan data ukuran yang besifat  kuantitatif yang biasa  harus digunakan, kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus senantiasa  digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagai¬nya Kuantifikasi yang termudah adalah dengan memakai ukuran nominal, ranking dan rating.[5]

2.4        Paradigma Penelitian

Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kopleksitas dunia nyata (Basrowi & Suwandi, 2008:12). Paradigma menurut Bogdan dan Biklen sebagaimana yang dikutip oleh Moleong (2007:49) adalah kumpulan sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proporsi yang mengerahkan cara berfikir dan penelitian. Ada bermacam-macam paradigma, tetapi yang mendominasi ilmu pengetahuan adalah paradigma ilmiah (kuantitatif) dan paradigma alamiah (kualitatif). Paradigma penelitian kualitatif (alamiah) bersumber pada pandangan fenomenalogis (Moleong, 2007:50).
Pada penilitian ini,penelitian menggunakan  paradigma penelitian kualitatif (alamiah) dan paradigma penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Nazir (2011:55) menjelaskan metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data besar belaka. Menurut Arikunto sebagaimana yang dikutip oleh Prastowo (2011:186) penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variable, gejala atau keadaan.
Alasan Penelitian menggunakan paradigma penelitian kualitatif dan kuantitatif metode deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk mengamati fenomena kemudian menganalisis kerja dan aktifitas yang terjadi. Sebagaimana pendapat Nazir (2005:61), bahwa analisis kerja dan aktivitas merupakan penelitian menggunakan metode deskriptif. Sehingga penelitian dapat mengetahui secara jelas strategi yang diterapkan oleh perusahaan untuk membangun loyalitas pelanggan yang di uraikan oleh manajer marketing perusahaan. Selanjutnya, penelitian kuantitatif digunakan untuk mengukur seberapa besar loyalitas pelanggan serta untuk mengetahui respon pelanggan yang telah menikmati layanan perusahaan sehingga membuat mereka dapat loyal terhadap perusahaan. Kemudian hasil penelitian dapat dideskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa. 

2.5        Langkah-langkah Penelitian

·         Pemilihan tema, topic dan judul penelitian
·         Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
·         Studi pustaka / telaah teori
·         Perumusan hipotesa
·         Identifikasi variable dan data penilitian
·         Pemilihan alat pengumpul data
·         Perancangan pengolahan data
·         Penentuan sampling
·         Pengumpulan data
·         Pengolohan dan analisis data
·         Penarikan kesimpulan
·         Penyusunan laporan penelitian

Secara umum merupakan penjabaran dari metode ilmiah dalam menerapkan pola pikir induktif dan deduktif.

Tema dan Topik Penelitian
Tema Penelitian diperlukan untuk mengarahkan ruang lingkup dan bidang telaah yang akan dipelajari oleh peneliti (berkaitan dengan bidang ilmu). Topik Penelitian berkaitan dengan garis pembahasan (bersifat spesifik). Dasar Pemilihan Tema dan Topik Penelitian :
·         Daya tarik bagi peneliti
·         Ada kemampuan utuk melaksanakan (keilmuan, sumber daya, fisik)
·         Data dapat diamati (termasuk tersedianya alat pengumpul data)
·        Berkaitan dengan kebutuhan masyarakat (berkaitan dengan pemecahan masalah-masalah praktis)

Judul Penelitian
Judul Penelitian dimaksudkan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup dan bidang telaah dari tema dan topik penelitian. Dalam membuat judul penelitian :
·         Singkat, jelas dan logis
·         Tampak ruang lingkup dan metode pembahasannya
·         Tampak ruang lingkup obyek penelitiannya (populasi/sampel)
·         Berkaitan dengan tema dan topik penelitian

Latar Belakang Penelitian
Merupakan langkah meng-identifikasi kebutuhan obyektif dilakukannya penelitian. Latar belakang penelitian seharusnya memberikan deskripsi/gambaran mengenai hal-hal yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian. Dalam mendeskripsikan kebutuhan obyektif/latar belakang penelitian ini perlu dipaparkan :
·         Fakta/kondisi/masalah yang ada atau terjadi saat ini?
·         Apa arti pentingnya penelitian yang akan dilakukan?
·         Bagaimana kaitannya dengan tuntutan kebutuhan saat ini dan tuntutan perkembangan di masa yang akan datang?
·         Hal-hal strategis yang akan dicapai berkaitan dengan dilakukannya penelitian tersebut?

Sumber Tema dan Topik Penelitian
Dari mana kita mencari/menggali topik penelitian?
·         Bacaan
·         Pengamatan Sepintas/Fakta di lapangan
·         Pengalaman Pribadi
·         Pertemuan Ilmiah : Seminar, Diskusi, Lokakarya dll
·         Pernyataan Pemegang Otoritas
·         Perasaan Intuitif Pribadi



BAB III

PENUTUP

3.1        Kesimpulan

Metodologi penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Metodologi penelitian merupakan sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu.

Kriteria metode ilmiah :
·         Berdasarkan Fakta
·         Bebas dari Prasangka
·         Menggunakan Prinsip Analisa
·         Menggunakan Hipotesa
·         Menggunakan Ukuran Obyektif
·         Menggunakan Teknik Kuantifikasi

Langkah-langkah Penelitian
·         Pemilihan tema, topic dan judul penelitian
·         Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
·         Studi pustaka / telaah teori
·         Perumusan hipotesa
·         Identifikasi variable dan data penilitian
·         Pemilihan alat pengumpul data
·         Perancangan pengolahan data
·         Penentuan sampling
·         Pengumpulan data
·         Pengolohan dan analisis data
·         Penarikan kesimpulan
·         Penyusunan laporan penelitian



Daftar Pustaka

Damanuri, Aji. 2010. Metodologi Penelitian Mu’amalah. Yogyakarta: STAIN Po PRESS
Hajaroh, Mami. 2012. Paradigma, Pendekatan dan Metode Penelitian Fenomenologi.
Yogyakarta : FIP UNY
Kartiko W., Restu. 2010. Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu
Narbuko, Cholid. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Akasara
Yuniati, Astri. 2009. Alat-alat Kohesi Metodologi. Jakarta : FIB UI




[1] Drs. Cholid Narbuko  dkk, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Akasara, 2002), hlm. 1.
[2] Restu Kartiko W., Asas Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm. 40-41.
[3] Aji Damanuri, M.E.I., Metodologi Penelitian Mu’amalah, (Yogyakarta: STAIN Po PRESS, 2010), hlm. 1.
[4] Ibid, hlm.1-2.
[5] “Metode Ilmiah” https://www.studiobelajar.com/metode-ilmiah/ (diakses pada 20 Maret 2018, pukul 10:23 WIB)